Recent Posts
Selasa, 28 Maret 2017
LINGKARAN SATUAN
courtesy of YouTube.
Senin, 27 Maret 2017
Lembar Kerja Siswa
LKS Trigonometri
GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI
- Persamaan grafik fungsi sinus, cosinus, dan tangen adalah ketiganya merupakan fungsi berkala atau fungsi periodik yang berulang untuk periode tertentu.
- Perbedaan grafik fungsi sinus, cosinus, dan tangen adalah sebagai berikut:
b. Menggunakan software geogebra
Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat dari video pengembangan dari screen cast o matic yang sudah saya buat sebagai berikut:
PERSAMAAN TRIGONOMETRI
IDENTITAS TRIGONOMETRI
1. Identitas Trigonometri dasar yang merupakan hubungan kebalikan
2. Identitas Trigonometri dasar yang merupakan hubungan perbandingan
3. Identitas Trigonometri dasar yang diperoleh dari teorema Phytagoras
- Setelah mengetahui kedelapan identitas trigonometri dasar di atas, selanjutnya kita akan menggunakan identitas-identitas tersebut, bersama dengan pengetahuan kita mengenai aljabar, untuk membuktikan identitas-identitas lainnya.
- Ingat bahwa identitas trigonometri merupakan pernyataan yang memuat kesamaan dua bentuk untuk setiap penggantian variabelnya dengan nilai di mana bentuk tersebut didefinisikan. Untuk membuktikan identitas trigonometri, kita gunakan substitusi trigonometri dan manipulasi aljabar dengan tujuan mengubah bentuk pada ruas kiri identitas menjadi bentuk seperti pada ruas kanan, atau sebaliknya.
- Satu hal yang harus diperhatikan dalam membuktikan identitas trigonometri adalah kita harus bekerja pada masing-masing ruas secara terpisah. Kita tidak boleh menggunakan sifat-sifat aljabar yang melibatkan kedua ruas identitas—seperti sifat penjumlahan kedua ruas persamaan. Karena, untuk melakukan hal tersebut, kita harus menganggap bahwa kedua ruas sudah sama, yang merupakan suatu hal yang akan kita buktikan. Intinya, kita tidak boleh memperlakukan masalah sebagai suatu persamaan.
- Biasanya akan lebih mudah jika memanipulasi ruas persamaan yang lebih rumit terlebih dahulu.
- Carilah bentuk yang dapat disubstitusi dengan bentuk trigonometri yang ada dalam identitas trigonometri, sehingga didapatkan bentuk yang lebih sederhana.
- Perhatikan operasi-operasi aljabar, seperti penjumlahan pecahan, sifat distributif, atau pemfaktoran, yang mungkin dapat menyederhanakan ruas yang kita manipulasi, atau minimal dapat membimbing kita kepada bentuk yang dapat disederhanakan.
- Jika tidak tahu apa yang harus dilakukan, ubahlah semua bentuk trigonometri menjadi bentuk sinus dan cosinus. Mungkin hal tersebut bisa membantu.
- Selalu perhatikan ruas persamaan yang tidak dimanipulasi untuk memastikan langkah-langkah yang kita lakukan menuju bentuk dalam ruas tersebut.
Contoh:
NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI DI BERBAGAI KUADRAN
2. Sudut-sudut Berelasi
Pada awal subbab ini, akan dikaji nilai sinus, cosinus, tangen dan kebalikannya untuk domain sudut dalam satuan derajat atau radian. Selain itu, nilai semua perbandingan tersebut juga akan kita pelajari pada setiap kuadran dalam koordinat Kartesius. Mari kita pahami melalui pembahasan berikut ini.
Misalkan titik A (x, y), panjang OA = r dan sudut AOX = α. Mari kita perhatikan gambar di atas, dari segitiga siku-siku yang terdapat di kuadran I, berlaku :
Dengan mempertimbangkan semua kombinasi koordinat titik pada koordinat Kartesius, kita dapat telusuri perbedaan tanda untuk ketiga perbandingan trigonometri yang utama.
Garis putus-putus pada gambar menyatakan projeksi OA ke setiap sumbu, misalnya pada Gambar 8.15(a), garis putus-putus adalah proyeksi sumbu Y di kuadran II. Sedangkan garis putus-putus melengkung menyatakan besar sudut yang besarnya sama, misalnya, pada Gambar 8.15 (b), garis putus-putus melengkung menyatakan dua sudut yang besarnya sama.
Hubungan dari nilai perbandingan sudut-sudut berelasi pada setiap kuadran ditunjukkan sebagai berikut:
NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI UNTUK SUDUT-SUDUT ISTIMEWA
Sudut-sudut istimewa adalah sudut yang besarnya 300, 45 0, 600 , dan kelipatannya. Nilai-nilai perbandingan Trigonometrinya dapat ditentukan tanpa harus menggunakan alat bantu kalkulator atau tabel, tapi dapat ditentukan dengan bantuan segitiga siku-siku tertentu yang membentuk sudut tersebut. Segitiga-segitiga siku-siku tersebut sebagai berikut:
Perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKU
Pada peradaban kehidupan budaya Dayak, kajian mengenai trigonometri sudah tercermin dari berbagai ikon kehidupan mereka. Misalnya, para arsitekturnya, sudah menerapkan kesetimbangan bangunan pada rumah adat yang mereka ciptakan. Rumah adat tersebut berdiri kokoh sebagai hasil hubungan yang tepat antara besar sudut yang dikaitkan dengan panjang sisi-sisinya. Apakah para Arsitektur tersebut mempelajari trigonometri juga?
Coba kita pahami deskripsi berikut.
Pak Yahya adalah seorang penjaga sekolah. Tinggi pak Yahya adalah 1,6 m. Dia mempunyai seorang anak, namanya Dani. Dani masih kelas II Sekolah Dasar. Tinggi badannya 1,2 m. Dani adalah anak yang baik dan suka bertanya. Dia pernah bertanya kepada ayahnya tentang tinggi tiang bendera di lapangan itu. Dengan senyum, Ayahnya menjawab 8 m. Suatu sore, disaat dia menemani ayahnya membersihkan rumput liar di lapangan, Dani melihat bayangan setiap benda ditanah. Dia mengambil tali meteran dan mengukur panjang bayangan ayahnya dan panjang bayangan tiang bendera, yaitu 3 m dan 15 m. Tetapi dia tidak dapat mengukur panjang bayangannya sendiri karena bayangannya mengikuti pergerakannya. Jika kamu sebagai Dani, dapatkah kamu mengukur bayangan kamu sendiri?
Konsep kesebangunan pada segitiga terdapat pada cerita tersebut. Mari kita gambarkan segitiga sesuai cerita di atas.
KONSEP DASAR SUDUT
Dalam kajian geometris, sudut didefinisikan sebagai hasil rotasi dari sisi awal (initial side) ke sisi akhir (terminal side). Selain itu, arah putaran memiliki makna dalam sudut. Suatu sudut bertanda “positif” jika arah putarannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dan bertanda “negatif” jika arah putarannya searah dengan jarum jam. Arah putaran untuk membentuk sudut juga dapat diperhatikan pada posisi sisi akhir terhadap sisi awal. Untuk memudahkannya, mari kita cermati deskripsi berikut ini.
Dalam bidang koordinat kartesius, jika sisi awal suatu garis berimpit dengan sumbu x dan sisi terminalnya terletak pada salah satu kuadran pada koordinat kartesius itu, disebut sudut standar (baku). Jika sisi akhir berada pada salah satu sumbu pada koordinat tersebut, sudut yang seperti ini disebut pembatas kuadran, yaitu 0°, 90°, 180°, 270° dan 360°. Sebagai catatan, bahwa untuk menyatakan suatu sudut, lazimnya digunakan huruf Yunani, seperti, α (alpha), β ( betha), γ (gamma), dan θ (tetha), dan juga digunakan huruf-huruf kapital, seperti A, B, C, dan D.
Cermati gambar di bawah ini.
Jika sudut yang dihasilkan sebesar α (sudut standar), maka sudut β disebut sebagai sudut koterminal, sehingga α + β - 360O, seperti gambar berikut.
SATUAN UKURAN SUDUT
Pernahkah
kamu memperhatikan gerakan gelombang laut sampai ke pinggir pantai/ dinding
suatu pelabuhan? Tahukah kamu bagaimana cara mengukur kedalaman laut/samudera?
Fenomena nyata ini merupakan sebagain dari penerapan trigonometri dalam
kehidupan nyata. Dalam bidang fisika, teknik, dan kedokteran, trigonometri
mengambil peranan penting dalam pengembang teknologi kedokteran dan teori-teori
fisika dan teknik. Dalam Matematika, trigonometri digunakan untuk menemukan
relasi antara sisi dari sudut pada suatu segitiga.
A. Ukuran
Sudut (Derajat dan Radian)
Pada umumnya, ada dua
ukuran yang digunakan untuk menentukan besar suatu sudut, yaitu derajat dan
radian. Tanda ““ dan “rad” berturut-turut menyatakan simbol derajat dan
radian. Singkatnya, satu putaran penuh = atau didefinisikan sebagai besar sudut yang
dibentuk oleh putaran penuh. Cermati gambar berikut ini!
Tentunya, dari Gambar 8.1,
kita dapat mendeskripsikan untuk beberapa satuan putaran yang lain. Sebelum
kita memahami hubungan “derajat dengan radian”, mari kita pelajari kajian
berikut ini.
Satu radian diartikan
sebagai ukuran sudut pusat α suatu lingkaran yang panjang busurnya sama
dengan jari-jari, perhatikan Gambar 8.2.
Jika besar
Jika panjang busur tidak
sama dengan r, maka cara menentukan besar sudut tersebut dalam satuan
radian diselesaikan menggunakan definisi perbandingan:
Lebih lanjut, hubungan satuan derajat dengan satuan radian, bahwa
1 putaran penuh sama dengan 2π rad. Seperti dinyatakan dalam
definisi berikut
Contoh:
Sabtu, 18 Maret 2017
Silabus Matematika SMA-SMK Wajib
Silabus Matematika SMA Wajib